POPULER Regional: Tukang Galon Bunuh Ibu dan Anak | Wanita Gotong Jenazah Ayah yang Positif Covid-19

POPULER Regional: Tukang Galon Bunuh Ibu dan Anak | Wanita Gotong Jenazah Ayah yang Positif Covid-19

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menghubungi Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk meminta bantuan tenda darurat yang akan digunakan untuk melayani para pasien Covid 19. Hal ini dilakukan Gibran karena membeludaknya pasien Covid 19 di Kota Solo sehingga membuat semua rumah sakit rujukan mengalami overload. "Setiap tenda diisi 10 bed," imbuhnya.

Kepala Dinas Kesehatan Solo, Siti Wahyuningsih, mengungkapkan ada 6 rumah sakit yang telah mendapatkan tenda tersebut. Mulai RSDM 2 tenda, Rumah Sakit Bung Karno 1 tenda, RSUD Kota Surakarta 1 tenda, Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta 1 tenda, Rumah Sakit Kasih Ibu 1 tenda, dan Solo Techno Park 1 tenda. Dari penambahan tenda dan velbed tersebut, kini Kota Solo memiliki 983 bed yang diperuntukkan bagi pasien Covid 19.

"Saat ini sudah 92 persen yang terisi," ujarnya. Tak hanya di RSUD Dr Moewardi yang kehabisan tempat tidur untuk pasien Covid 19. Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) yang dibangun TNI di Benteng Vastenburg Solo juga demikian halnya.

Kini, sebanyak 84 tempat tidur yang disediakan di tenda sudah terisi secara keseluruhan. Menurut penanggung jawab lapangan Rumkitlap, Letda Heru Sutopo, pihaknya sementara ini belum bisa menerima pasien. Adapun pasien terbanyak yang menghuni sebagian besar berasal dari rujukan Puskesmas Penumping.

"Paling banyak berasal dari Puskesmas Penumping," ujarnya. Sebelumnya juga ada beberapa pasien yang datang sendiri tanpa disertai ambulan, namun ditolak oleh pihak Rumkitlap. "Harus ada rujukan dari puskemas dan rumah sakit, dan kami sudah bersurat juga kepada Dinas Kesehatan Surakarta," ungkapnya.

Di Rumkitlap ada dua pintu operasional, pintu sebelah timur digunakan sebagai keluar masuk mobil ambulan sedangkan barat untuk kegiatan penunjang. "Pasien tidak boleh masuk dari pintu utama, hanya lewat dari sebelah timur semua," ungkapnya. Hingga kini pasien yang dirawat masih berasal dari Solo dan belum ada penambahan dari luar kota.

Lonjakan pasien Covid 19 di RSUD Dr Moewardi Solo terus terjadi akhir akhir ini. Rumah sakit di Jalan Kolonel Sutarto Kelurahan/Kecamatan Jebres itu menjadi rujukan pasien di wilayah Jawa Tengah, mengingat fasilitas kesehatan itu milik Pemprov. Meski membeludak, manajemen RSUD Dr Moewardi belum membuka dari mana saja pasien yang sempat viral meluber di halaman IGD dan depan lift.

Direktur RSUD Dr Moewardi Solo, Cahyono Hadi mengakui adanya video viral tetapi sudah tertangani. Pihak rumah sakit, sambung Cahyono, telah melakukan langkah antisipasi supaya kondisi tak terulang. Penambahan ruang perawatan pasien Covid 19 menjadi satu diantara yang dilakukan.

Pasalnya, 320 tempat tidur yang sebelumnya disediakan sudah penuh. "Kita menggunakan Bangsal Tulip, gedung nuklir baru dengan tambahan 80 an tempat tidur," tutur Cahyono. Selain penambahan bangsal, RSUD Dr Moewardi Solo juga menambah 2 tenda yang didirikan di halaman rumah sakit.

"Itu untuk pasien, menunggu untuk masuk ke bangsal," ucapnya. Sebelumnya, sebuah video kondisi RSUD Dr Moewardi Solo viral di media sosial sejak Minggu (27/6/2021) hingga saat ini Senin (28/6/2021). Video tersebut mempertontonkan para pasien yang diduga terkonfirmasi positif Covid 19 menunggu di selasar dekat Instalasi Gawat Darurat rumah sakit.

Dua tenda yang sebelumnya didirikan di halaman rumah sakit tidak mampu menampung para pasien itu. Para petugas kesehatan berpakaian alat pelindung diri (APD) lengkap laku lalang mengecek kondisi mereka. Video kondisi RSUD Dr Moewardi Solo viral di media sosial, khususnya Instagram.

Akun instagram @visitsurakarta menjadi satu diantara yang mengunggah video itu dengan dilengkapi caption berikut : Kondisi RSUD Moewardi Surakarta. Nek kowe tipe uwong rapercoyo Covid yowes gpp, tp ojo ngojok ngojoki uwong ra taat prokes ya luur

Kiriman Relawan Sebelumnya, RSUD Dr Moewardi Solo memastikan kondisi kamar pasien Covid 19 masih aman, meski sejumlah rumah sakit lain sudah hampir overload. Direktur RSUD Dr Moewardi Solo, Cahyono Hadi mengatakan untuk kondisi rumah sakit sendiri masih terbilang aman dalam mengatasi pasien Covid 19 dari berbagai daerah.

Dia menyebutkan kapasitas keterisian bed untuk pasien Covid 19 masih bisa mencukupi. "Per Jumat (18/6/2021) sore kemarin masih memiliki 139 bed untuk perawatan," ujarnya. "Pasien yang kami rawat ada 182 di ruang isolasi dan adapun kapasitas total bed ruang isolasi jadi kami memiliki sebanyak 320 bed," urainya.

Pihak rumah sakit mengaku sudah menambah kapasitas bed di ruang ICU seseuai dengan anjuran dari Dinas Kesehatan sebanyak 40 Persen. "Sampun (sudah) untuk penambahan bed sudah kami lakukan, bahkan lebih dari 40 persen," ujarnya. "Kemarin kan ada 48 bed ICU sekarang total kami memiliki 68 bed di ruang ICU, ya hampir 50 persen untuk penambahannya," tambahnya.

"Untuk ruang ICU Covid 19 yang terisi saat ini mencapai sebanyak 80 persen," ujarnya. Sementara di RS Kasih Ibu, kondisi kamar ICU sudah penuh. Manajer Humas RS Kasih Ibu, Divan Fernander mengatakan sebanyak 20 bed ruang ICU telah terisi penuh oleh pasien Covid 19.

"Jumlah ruang ICU khusus Covid 19 di RS kami ada 20 dan semuanya penuh," kata dia. Sementara, persentase tingkat keterisian tempat tidur ruang isolasi pasien Covid 19 di RS Kasih Ibu Solo sudah mencapai 100 Persen. "Sebanyak 110 Ruang Isolasi yang disediakan dari Rumah Sakit untuk passien Covid 19 dan itu sudah terisi semua,” ungkapnya.

Meskipun demikian, Divan menegaskan pihak rumah sakit masih bisa mengendalikan dan mengatasi kasus yang ada. "Sejauh ini masih bisa teratasi dan kita sudah siap," ujarnya. "Kami juga akan terus bersiaga dan terus melakukan antisipasi seperti menambah jumlah bed jika diperlukan," tandasnya.

Regional